Salah satu pemain tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, di Piala Sudirman 2017(Foto: Humas Pelatnas PP PBSI) |
Bolalive11 - Nomor tunggal putri tim Piala Sudirman acap kali dinilai menjadi nomor yang paling lemah. Mereka dituntut agar bisa menyumbang poin saat berlaga di Australia.
Bukan hal mudah untuk membangun prestasi sektor tunggal putri bulutangkis. Berstatus underdog dan kerap diremehkan menjadi tantangan tersendiri bagi Minarti Timur, yang merupakan asisten pelatih sektor tunggal putri.
Tak terkecuali di Piala Sudirman 2017. Selain nomor ganda putri, sektor tunggal dianggap yang paling sulit menyumbang poin.
Namun, semangat Minarti tak lantas luntur. Dia yang sejak awal mempersiapkan atletnya dengan terus menggenjot latihan baik fisik, teknik, maupun mental para atletnya; Fitriani, Dinar Dyah Ayustine, dan Gregoria Mariska Tanjung.
Tapi dengan format pertandingan beregu secara tekanan tetaplah berbeda ketika bertanding di turnamen individu. Soal itu, Minarti menyadarinya dan telah memberi motivasi kepada ketiga atletnya.
"Saya tetap memotivasi mereka karena persiapan latihan juga sudah cukup bagus. Nah, ini saatnya mereka menunjukkan bahwa mereka juga bisa," kata Minarti saat dihubungi detikSport pada Selasa (16/5/2017).
"Saya juga bilang agar jangan berpikir kalah dulu. Meski rangking lawan lebih tinggi, lebih kuat, biarpun kalah dua kali, tiga kali, tapi itu bukan berarti mereka tidak bisa melewatinya. Seperti Liliyana Natsir, tidak pernah menang dengan Zhang Nan, tapi akhirnya bisa menang dan melewati. Jadi tidak ada yang mustahil asal mereka mau berusaha dulu, mati-matian, saling mendukung, berani main dulu," tambahnya.
Minarti juga menganggap status underdog yang dimiliki tunggal putri menjadi keuntungan tersendiri bagi tim Indonesia. Paling tidak para atlet bisa lebih relax saat menghadapi lawan-lawannya.
"Ya tidak apa-apa justru lebih bagus. Lebih santai. Tapi saya bilang kepada mereka meski kita seperti tidak dianggap tapi kita harus bisa menunjukkan. Sampai kamu berusaha itu bisa. Semuanya bisa kejadian loh. Siapa yang bisa menyangka Sindhu masuk final. Olimpiade pun tidak ada. Kevin/Gideon juara All England, kan gak juga? jadi bisa itu asal ada kemauan dan ada jalan," kata Minarti.
Motivasi itu pun diakui Minarti sudah terlihat dari tekad para atletnya, khususnya pada saat mereka latihan. "Sudah. Memang dari latihan benar-benar maksimal baik teknik dan fisik sudah digenjot. Sekarang tinggal hari H-nya. Saya bilang siapapun yang diturunkan harus benar-benar siap. Mereka sudah bilang Oke. Kita lihat di sana nanti."
"Mudah-mudahan dengan ini tunggal putri bisa sumbangkan poin untuk tim Indonesia. Mau menang atau kalah itu urusan belakang. Yang penting berani dulu, adu dulu. Menang kalah ya wes apa jadinya nanti. Yang penting berani dulu," tuntasnya.
(mcy/cas)
0 komentar:
Posting Komentar